• 021 475 9164
  • perg_dipo@perguruandiponegoro.sch.id
  • Jl. Sunan Giri No. 5 Rawamangun Jakarta Timur 13220
  • Sejarah Singkat

    Perguruan Diponegoro

    Perguruan Diponegoro berkedudukan di Rawamangun, Jakarta Timur, adalah institusi pendidikan di bawah naungan Yayasan Al-Hidayah Jakarta. Didirikan oleh (alm.) K.H. Muslich pada tahun 1963 silam. Selama tahun 1963 s.d. 2003, Perguruan Diponegoro merupakan unit usaha bidang pendidikan dari Yayasan Al-Hidayah cabang Jakarta, yang berpusat di Purwokerto Jawa Tengah.

    Sejak tahun 2003, Yayasan Al-Hidayah Cabang Jakarta memisahkan diri untuk selanjutnya berdiri sendiri dengan nama: Yayasan Al-Hidayah Jakarta. Pendirian Yayasan Al-Hidayah Jakarta ini telah disesuaikan dengan UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, berdasarkan Akta Notaris Mutia Farida Yusuf Hasyim, SH., nomor 1 tanggal 1 Oktober 2003.

    Pada tahun awal berdirinya, yakni di tahun 1963 s.d. 1970, Perguruan Diponegoro sudah pernah mengelola beberapa unit sekolah dengan berbagai jenjang, antara lain: TK, SD, SMP, SMEP, SMEA, dan STM, hingga beberapa kursus-kursus keterampilan. Namun, sejak tahun 1975, Perguruan Diponegoro mengkonsentrasikan diri hanya dalam pengelolaan 3 (tiga) jenjang pendidikan, yaitu : Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/SMEA).

    Profil Pendiri

    Almarhum K.H. Muslich lahir pada bulan Februari 1910 di Desa Tambaknegara, Kabupaten Banyumas. Beliau meninggal dunia pada tanggal 24 Desember 1998 di Jakarta, dan dimakamkan tanggal 25 Desember 1998 di Purwokerto. Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai seorang pejuang yang gigih di era perjuangan hingga era mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

    Atas jasa-jasanya sebagai Perwira Penghubung di Markas Besar Tentara (MBT) dengan para Ulama dan Umat Islam di Jawa Timur, saat era mempertahankan Kemerdekaan RI tahun 1948, almarhum K.H. Muslich diberi pangkat Letnan Kolonel. Almarhum juga memperoleh beberapa penghargaan seperti : Bidang Pendidikan dari Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin (tahun 1968), dan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI (tahun 2000).